Apakah aku sudah cukup bisa diandalkan?
Apakah aku sudah cukup kuat?
Apakah aku sudah cukup mampu?
Apakah aku sudah cukup layak dipertimbangkan?
Apakah aku sudah cukup pintar?
Apakah aku sudah cukup baik?
Apakah aku sudah cukup jujur?
Apakah aku sudah cukup tulus?
Apakah aku sudah cukup rendah hati?
Apakah aku sudah cukup murah senyum?
Apakah aku sudah cukup rela berkorban?
Apakah aku sudah cukup pantang menyerah?
Apakah aku sudah cukup bertanggung jawab?
Apakah aku sudah cukup dipercaya?
atau
Apakah aku terlalu bodoh?
Apakah aku terlalu ceroboh?
Apakah aku terlalu egois?
Apakah aku terlalu introvert?
Apakah aku terlalu manja?
Apakah aku terlalu childish?
Apakah aku terlalu sombong?
Apakah aku terlalu pelit?
Apakah aku terlalu jahat?
Apakah aku terlalu tega?
Apakah aku terlalu tidak tahu diri?
Apakah aku terlalu tertutup?
Lalu,
Apa yang harus aku lakukan?
Apa yang harus aku perbaiki?
Beritahu aku,,
Segera beritahu aku.
Biar hina diriku segera berlalu tersapu waktu.
Wednesday, October 19, 2011
Sakitku karena pisau itu..
Under you wings, i am forever,
Under your open sky, i soar..
Because your love for me is everything,
Sayang, hari ini aku tergores,
pisau itu seakan menguliti aku dan mencabik cabik aku dengan tajamnya.
Aku sakit,
Aku sakit.
Tak ada yang bisa menyembuhkanku,
selain DIA yang memberi kekuatan bagiku.
Ya, TUHAN YESUS lah yang menemaniku, mengobati luka hatiku.
Aku harus kuat,
Aku harus tegar,
Aku bisa berkembang layaknya ulat bulu yang bermetamorfosis menjadi kupu-kupu.
Aku bisaa.
Aku pasti bisa!
Under your open sky, i soar..
Because your love for me is everything,
Sayang, hari ini aku tergores,
pisau itu seakan menguliti aku dan mencabik cabik aku dengan tajamnya.
Aku sakit,
Aku sakit.
Tak ada yang bisa menyembuhkanku,
selain DIA yang memberi kekuatan bagiku.
Ya, TUHAN YESUS lah yang menemaniku, mengobati luka hatiku.
Aku harus kuat,
Aku harus tegar,
Aku bisa berkembang layaknya ulat bulu yang bermetamorfosis menjadi kupu-kupu.
Aku bisaa.
Aku pasti bisa!
Monday, October 17, 2011
Kuliahku = Usahaku
Aku sadar, saat ini aku hanyalah mahasiswi dari sebuah Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi yang baru berdiri, kecil dan sederhana.
Kampus kecil dengan keberagaman dosen, staff dan mahasiswa yang membaur, membuat sebuah komunitas baru yang dinamakan UBS.
Secara umum, program yang ditawarkan hampir sama dengan sekolah ekonomi lainnya, seperti PMBS, IBI, PPM, dll.
Lalu apa yang membedakan?
Entahlah,
Mungkin faktor :
Dosen,
Materi,
Cara pengajaran,
Sistem penilaian,
Koneksi,
dan yang paling penting bagiku adalah = biaya.
Kuliah di Bisnis Skul dengan biaya terjangkau dan beasiswa adalah keinginan mahasiswi sederhana seperti aku.
Mungkin, perbedaan biaya ini mempengaruhi kualitas nya namun, perbedaan ini tidak serta merta membuatku terdiam dan membisu, atau menampik persaingan yang sangat ketat di luar sana.
Justru perbedaan itulah yang membuat aku berlari 2x lebih cepat, harus aku terus berjuang suoaya setidkanya aku dapat menyamai kualitas mereka atau bahkan melebihi kualitas mereka.
Mari, UBS, maju bersama semangat mahasiswa/i yang berlari 2x lebih cepatt..
Jika mereka belajar 2 jam/hr, aku harus belajar 4 jam/hr.
Aku harus menjadi orang yang kompeten.
Kampus kecil dengan keberagaman dosen, staff dan mahasiswa yang membaur, membuat sebuah komunitas baru yang dinamakan UBS.
Secara umum, program yang ditawarkan hampir sama dengan sekolah ekonomi lainnya, seperti PMBS, IBI, PPM, dll.
Lalu apa yang membedakan?
Entahlah,
Mungkin faktor :
Dosen,
Materi,
Cara pengajaran,
Sistem penilaian,
Koneksi,
dan yang paling penting bagiku adalah = biaya.
Kuliah di Bisnis Skul dengan biaya terjangkau dan beasiswa adalah keinginan mahasiswi sederhana seperti aku.
Mungkin, perbedaan biaya ini mempengaruhi kualitas nya namun, perbedaan ini tidak serta merta membuatku terdiam dan membisu, atau menampik persaingan yang sangat ketat di luar sana.
Justru perbedaan itulah yang membuat aku berlari 2x lebih cepat, harus aku terus berjuang suoaya setidkanya aku dapat menyamai kualitas mereka atau bahkan melebihi kualitas mereka.
Mari, UBS, maju bersama semangat mahasiswa/i yang berlari 2x lebih cepatt..
Jika mereka belajar 2 jam/hr, aku harus belajar 4 jam/hr.
Aku harus menjadi orang yang kompeten.
Sesuatu untuk Pacarku
Aku rindu pacarku,
RATO TANGGELA
senyumnya, cengirannya, canda tawanya, perhatiannya,
tulus hatinya, perjuangannya, pengorbanannya, semuanya.
Kuingat saat itu, jemari kurus dan panjang mencoba menggenggam tanganku, melindungiku.
Sinar matanya menunjukkan kasih setianya,
Dan ketika ada seorang temanku yang menyukainya, ingin merebutnya dariku,
aku membiarkan ia memilih, aku atau dirinya.
Biarlah dia bahagia dengan pilihannya itu.
Aku Berserah.
Aku mengalah.
Aku tidak mau jika ia harus dibagi dua atau tiga atau empat atau berapapun.
Aku hanya mau dia,
satu
untukku,
hanya untukku,
RATO TANGGELA
senyumnya, cengirannya, canda tawanya, perhatiannya,
tulus hatinya, perjuangannya, pengorbanannya, semuanya.
Kuingat saat itu, jemari kurus dan panjang mencoba menggenggam tanganku, melindungiku.
Sinar matanya menunjukkan kasih setianya,
Dan ketika ada seorang temanku yang menyukainya, ingin merebutnya dariku,
aku membiarkan ia memilih, aku atau dirinya.
Biarlah dia bahagia dengan pilihannya itu.
Aku Berserah.
Aku mengalah.
Aku tidak mau jika ia harus dibagi dua atau tiga atau empat atau berapapun.
Aku hanya mau dia,
satu
untukku,
hanya untukku,
Sunday, October 9, 2011
Semangat Lama yang Diperbaharui
"Semangaatt,, Semangaattt!!"
Kata-kata itulah yang saya ucapkan acap kali menemui rintangan dalam hidup saya.
Kata itu terkesan menyemangati namun sesungguhnya itu menunjukkan bahwa saya sudah lelah dan membuhtuhkan semangat baru.
Beberapa cara untuk mendapatkan semangat baru telah saya lakukan, seperti : berlibur, membaca buku fiksi, melakukan hal baru, dan lain sebagainya.
Namun, semangat lama tetap saja bertengger kokoh dalam hati dan pikiran saya.
Lalu apa yang harus saya lakukan untuk mempernbaharuinya?
Satu-satunya hal yang dapat saya lakukan hanyalah datang ke hadiratNYA, meminta semangat baru sambil memuji namaNYA.
Sentuhan kasihNYA membuka mata saya lebar-lebar terhadap setiap kesempatan besar yang telah dipersiapkan hanya untuk saya.
Hal itu tentu saja memberikan semangat yang tidak pudar dimakan waktu karena semangat yang IA berikan berisi kesempatan, harapan dan kepastian akan masa depan.
Semangat seperti itulah yang tidak diberikan dunia bagiku.
Terimakasih Yesus Kristus.
Kaulah TUHAN dan Juruselamatku yang hidup.
Kata-kata itulah yang saya ucapkan acap kali menemui rintangan dalam hidup saya.
Kata itu terkesan menyemangati namun sesungguhnya itu menunjukkan bahwa saya sudah lelah dan membuhtuhkan semangat baru.
Beberapa cara untuk mendapatkan semangat baru telah saya lakukan, seperti : berlibur, membaca buku fiksi, melakukan hal baru, dan lain sebagainya.
Namun, semangat lama tetap saja bertengger kokoh dalam hati dan pikiran saya.
Lalu apa yang harus saya lakukan untuk mempernbaharuinya?
Satu-satunya hal yang dapat saya lakukan hanyalah datang ke hadiratNYA, meminta semangat baru sambil memuji namaNYA.
Sentuhan kasihNYA membuka mata saya lebar-lebar terhadap setiap kesempatan besar yang telah dipersiapkan hanya untuk saya.
Hal itu tentu saja memberikan semangat yang tidak pudar dimakan waktu karena semangat yang IA berikan berisi kesempatan, harapan dan kepastian akan masa depan.
Semangat seperti itulah yang tidak diberikan dunia bagiku.
Terimakasih Yesus Kristus.
Kaulah TUHAN dan Juruselamatku yang hidup.
Kegalauan Seeekor Jerapah Betina
Entah mengapa, sore yang mendung ini membuat saya sedikit galau, untuk memikirkan apa yang seharusnya tidak saya pikirkan, keluhkan, bahkan tuliskan disini.
Diatas itu semua, saya merasa perlu menuliskannya semata-mata hanya untuk melepaskan kepenatan dan melegakan hati yang selama ini seperti menahan rintihan.
Entah sudah berapa banyak hari saya lewati dengan perasaan seperti ini.
Jogja, hanya jogja lah yang dapat menjawab semua ini, semua kegundahan dan keresahan ini.
Mengapa Jogja?
Mengapa bukan Jakarta?
Entahlah, mungkin karena Jakarta sudah terlalu sempit, sesak dan busuk untuk ditinggali, atau Jakarta memang tidak ingin ditempati oleh orang seperti saya.
Apapun alasannya, saya tetap memilih Jogja.
Jika saya boleh memilih untuk memulai hari yang baru dengan sederhana di Jogja atau memulai hari sebagai orang kaya di Jakarta, saya tetap akan meilih untuk menjadi orang sederhana di Jogja.
Karena bagi saya yang terpenting adalah kebahagiaan dan keintiman dengan TUHAN.
Percuma jika saya bisa hidup dalam kekayaan namun miskin akan firmanNYA.
Intinya, saya rindu jogja dan seluruh kesederhanaan hidupnya karena disanalah saya dapat merasakan hidup yang sesungguhnya.
Tunggu aku di Jogjakartamu, Rato Tanggela.
#MenunggguWaktu
Diatas itu semua, saya merasa perlu menuliskannya semata-mata hanya untuk melepaskan kepenatan dan melegakan hati yang selama ini seperti menahan rintihan.
Entah sudah berapa banyak hari saya lewati dengan perasaan seperti ini.
Jogja, hanya jogja lah yang dapat menjawab semua ini, semua kegundahan dan keresahan ini.
Mengapa Jogja?
Mengapa bukan Jakarta?
Entahlah, mungkin karena Jakarta sudah terlalu sempit, sesak dan busuk untuk ditinggali, atau Jakarta memang tidak ingin ditempati oleh orang seperti saya.
Apapun alasannya, saya tetap memilih Jogja.
Jika saya boleh memilih untuk memulai hari yang baru dengan sederhana di Jogja atau memulai hari sebagai orang kaya di Jakarta, saya tetap akan meilih untuk menjadi orang sederhana di Jogja.
Karena bagi saya yang terpenting adalah kebahagiaan dan keintiman dengan TUHAN.
Percuma jika saya bisa hidup dalam kekayaan namun miskin akan firmanNYA.
Intinya, saya rindu jogja dan seluruh kesederhanaan hidupnya karena disanalah saya dapat merasakan hidup yang sesungguhnya.
Tunggu aku di Jogjakartamu, Rato Tanggela.
#MenunggguWaktu
Subscribe to:
Posts (Atom)